Wajahnya berlumuran darah karena luka dan pukulan, tapi itu tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan luka dan hatinya karena dia melihat wajah jelita itu, wajah orang yang mencintainya dengan sepenuh hati, menonton penderitaan dan penghinaan yang dialaminya. Wanita itu tersenyum, sungguh! Dia tersenyum tanpa rasa kasihan, karena hatinya memang kejam. Saat itulah cintanya lenyap seketika, digantikan kebencian yang membara. Orang hidup harus punya makna. Kalau tidak untuk cinta, kekasihku, aku harus tetap hidup paling tidak untuk membalas dendam kepadamu.
Selasa, 03 April 2012
DENDAM
Wajahnya berlumuran darah karena luka dan pukulan, tapi itu tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan luka dan hatinya karena dia melihat wajah jelita itu, wajah orang yang mencintainya dengan sepenuh hati, menonton penderitaan dan penghinaan yang dialaminya. Wanita itu tersenyum, sungguh! Dia tersenyum tanpa rasa kasihan, karena hatinya memang kejam. Saat itulah cintanya lenyap seketika, digantikan kebencian yang membara. Orang hidup harus punya makna. Kalau tidak untuk cinta, kekasihku, aku harus tetap hidup paling tidak untuk membalas dendam kepadamu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar