Ku petik alunan irama, itu demi menjadi kekasihmu
Meski yang kulakukan percuma, lagu ini tulus dari hatiku
Hujan badai kan kulewati, itu demi menjadi kekasihmu
Meskipun janji tak bisa kutepati, lagu ini tulus dari hatiku
Pintu mana yang bisa ku ketuk?
Arah mana yang bisa ku lalui?
Ku tak bisa pulang sendiri
Ada seseorang yang ku nanti
Siapa yang paling kamu rindukan?
Jangan hanya mengatakannya dalam hati
Oleh karena itu ku ingin
Menjadi lebih kuat
Meski kita tak tahu cerita masa depan
Dan cinta tidak dapat dipaksakan
Ku akan tetap mempelajari
Cara menjadi lebih kuat
Kuingin kau tahu bahwa aku suka caramu tertawa
Kuingin mendekapmu erat dan kuhapus lukamu
Dan kusimpan fotomu, kutahu itu sangat mengobatiku
Kuingin mendekapmu erat dan kuhapus lukamu
Karena aku luluh lantak saat ku kesepian
Dan aku tak merasa nyaman saat kau jauh
Kau telah pergi, kau tak merasakanku di sini lagi
Hal terburuk kini usai sudah dan kita bisa bernafas lagi
Kuingin mendekapmu erat, kau hapus lukaku
Banyak hal yang harus dipelajari dan tak ada lagi yang bisa diajak bertangkar
Kuingin mendekapmu erat dan menghapus lukamu
Karena aku luluh lantak saat aku terbuka
Dan aku tak merasa cukup tangguh
Karena aku luluh lantak saat aku kesepian
Dan aku tak merasa nyaman saat kau jauh
I feel so unsure
As I take your hand and lead you to the dance floor
As the music dies, something in your eyes
Calls to mind a silver screen and all those sad goodbyes
Iím never gonna dance again
Cause guilty feet have got no rhythm
Though itís easy to pretend
I know youíre not a fool
I should have known better than to cheat a friend
And waste the chance that Iíd been given
So Iím never gonna dance again
The way I danced with you
Time can never mend
The careless whispers of a good friend
To the heart and mind
Ignorance is kind
And thereís no comfort in the truth
Pain is all youíll find
Iím never gonna dance again
Cause guilty feet have got no rhythm
Though itís easy to pretend
I know youíre not a fool
I should have known better than to cheat a friend
And waste the chance that Iíd been given
So Iím never gonna dance again
The way I danced with you
Tonight the music seems so loud
I wish that we could lose the crowd
Maybe itís better this way
Weíd hurt each other with the things we want to say
We could have been so good together
We could have lived this dance forever
But now whoís gonna dance with me?
Please stay
Iím never gonna dance again
Cause guilty feet have got no rhythm
Though itís easy to pretend
I know youíre not a fool
I should have known better than to cheat a friend
And waste the chance that Iíd been given
So Iím never gonna dance again
The way I danced with you
Seorang masinis muda meminta libur selama tiga hari karena ingin berburu rusa. Atasannya menolak permohonan ini karena kantor sedang tertekan dan terpaksa memberlakukan lembur dan masuk kerja hari sabtu. Sang masinis yang sudah memiliki catatan keterlambatan sebelumnya, terlambat lagi selama tiga puluh menit. Merasa terusik sang atasan pun mengatakan, “Jika terlambat satu kali lagi dalam bulan ini, kau akan diskors selama tiga hari tanpa mendapatkan bayaran.” Tebak siapa yang terambat pada hari berikutnya? Sang masinis memandang ancaman tersebut sebagai peluang, dan ia pun sengaja terlambat ke kantor. Ia menerima skors, pergi berburu rusa dan mendapatkan apa yang ia inginkan. Pihak menajemen memang telah menerapkan prosedur pendisiplinan yang ‘tepat’, tetapi ada pekerjaan yang akhirnya tidak terbereskan.
Seorang pemancing melongok ke arah sisi kapalnya dan mendapati seekor ular tengah memakan katak. Merasa kasian dengan si katak yang sudah di mulut ular, pemancing pun meraih ular dan melepaskan katak dari mulutnya. Si katak pun terbebas dan pergi. Namun, sekarang pemancing ini kasihan dengan si ular yang kelaparan. Karena tidak punya makanan, ia pun memungut sebotol minuman keras dan menuangkannya ke mulut si ular. Si ular pun berenang menjauh dengan senang, katak juga senang, dan pemancing pun senang lantaran sudah melakukan perbuatan baik. Ia merasa semuanya baik-baik saja sampai beberapa menit berlalu, ia mendengar suara ketukan lagi di sisi kapalnya. Ia pun melongok ke bawah. Dengan rasa terkejut, pemancing melihat ular tadi kembali lagi, tetapi kali ini dengan dua ekor katak di mulutnya!
Wo die schone manshen sie
Da ich mochte gerne sein
Wo die manshen sie
Wo die manshen sie
Wo die schone manshen sie
Da ich mochte gerne sein
Wo die manshen sie
Uber all
Aku agak bimbang
Ku buat puisi atau jangan
Baru empat bait ku dengar Adzan
Segera ku tinggalkan